Senin, 13 Mei 2013

Sejarah Berdirinya Perusahaan Nike

Nike didirikan oleh Phil Knight, seorang pelari jarak menengah dan mahasiswa akuntansi di Universitas Oregon, bersama pelatih Bill Bowerman Phil. Cinta mereka pada olahraga membuat mereka selalu bersama, dan mereka juga memiliki cinta kepada teknologi sepatu olahraga dan pakaian. Pada tahun 1962 Knight berhasil menyelesaikan studi, dan melanjutkan untuk berkeliling dunia. Ketika di Jepang, Knight mulai mengimpor sepatu lari Jepang ke Amerika Serikat, hanya dengan investasi $ 500, dia mendapat 200 pasang sepatu untuk dijual di AS
Lalu Phil bekerja untuk Onitsuka Tiger. Ketika bekerja untuk Onitsuka Tiger, dia berfikir bahwa akan mendapat lebih banyak keuntungan jika ia mulai memproduksi sepatu sendiri. Pada tahun 1971 seorang karyawan Jeff Johnson terpikir untuk memberi nama Nike (dewi Yunani setelah kemenangan) untuk perusahaannya. Phil Knight akhirnya memperoleh nama untuk perusahaan yg saat ini menjadi persuhaan besar, tetapi ia juga membutuhkan sebuah logo. Caroline Davidson, yang mengenal Phil ketika ia masih menjadi mahasiswa di University of Oregon. Dia diminta untuk merancang logo untuk Nike, yang terkenal di seluruh dunia dengan sebutan “The Swoosh”.
Pada tahun 1987 Nike merilis model pertamanya yaitu Air Max Line. Gelembung udaranya (Air Bubbles) dan kenyamanannya meyakinkan banyak orang untuk membeli sepasang Air Max Line.
Nike pada awalnya hanya dikenal sebagai perusahaan sepatu lari, tetapi pada tahun 1984 Nike menandatangani kerjasama dengan pemain basket Michael Jordan, yang hingga hari ini menjadi bagian dari Nike. Beberapa model yang dikenal sampai hari ini adalah: Nike Air Force 1, Nike Vandal, Nike Air Max garis, dan Nike Air Jordans. Hingga hari ini Nike terus memajukan teknologi mereka.

Perilaku Produsen (softskill Teori Organisasi Umum 2)



TUGAS SOFTSKILL TEORI ORGANISASI UMUM


PERILAKU PRODUSEN

·                     PRODUSEN & FUNGSI PRODUKSI
Menurut saya pengertian Produsen adalah seorang atau kelompok orang maupun badan usaha membuat suatu usaha yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.
Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Penghasil barang dan jasa dinamakan produsen. Barang dan jasa dapat disebut juga barang.
Pengertian produksi secara sempit adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang yang lain. Secara luas, produksi dapat diartikan sebagai segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Fungsi-fungsi produksi :
1.                   Menciptakan barang atau jasa.
2.                   Menciptakan mutu barang yang baik.
3.                   Membuat barang yang sesuai selera masyarakat.
4.                   Mencapai keuntungan dengan biaya yang rendah.

·                     PRODUKSI OPTIMAL
Produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Contoh produksi yang optimal :
1.        Barang yang diproduksi mempunyai produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.        Selama produksi dilakukan, pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi permintaan.
3.        Selama produksi, besarnya persediaan kurang permintaan karena penggunaan selama pemenuhan.

·         Least Cost Combination ( biaya kombinasi )
Adalah perpaduan sistem Operasi ,Produktif barang , jasa dalam suatu komposisi kuantitas produksi tertentu. Sehingga organisasi atau perusahaan mampu menentukan nilai optimum dalam produksi satu atau  lebih barang atau jasa sesuai keinginan atau permintaan konsumen.


ONGKOS & PENERIMAAN
·                     MACAM-MACAM ONGKOS

1.                  Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb.
2.                  Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3.                  Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
4.                  Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output
5.                  Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC / Q
6.                  Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
7.                  Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q






·                     KURVA ONGKOS
kurva kemungkinan produksi adalah grafik yang menunjukkan kemungkinan produksi dua komoditas yang dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi yang sama dan tetap. Dalam kurva ini, konsep biaya peluang dan diminishing return dapat diterapkan.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/PPF_opportunity_cost.svg/220px-PPF_opportunity_cost.svg.png

·                     PENERIMAAN

Kita ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen. Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue.


Penerimaan Rata-rata (AR = Average Revenue)
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :

AR = TR/Q

Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan

Penerimaan Marginal (MR = Marginal Revenue)
Penerimaan Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :

MR=TR/Q

Keterangan:

MR=penerimaan marginal

TR=tambahan penerimaan total

Q =tambahan jumlah produk yang dihasilkan


·                     KEUNTUNGAN MAKSIMAL

Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)      Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b)      Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.


Sumber artikel :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurva_kemungkinan_produksi